Rabu, 22 Desember 2010

bagaimana menulis press release?


Menulis press release adalah aktivitas public relations agar organisasinya tetap eksis di media. Kelebihan press release adalah mampu menjangkau publik yang banyak dengan selembar tulisan sehingga menjamin konsistensi pesan.  Namun dibalik kelebihan tersebut terdapat satu kelemahan bahwa cara seperti ini sudah terlalu sering dipakai. Wartawan sudah terlalu sering mendapatkan press release dan hanya sebagian kecil yang benar-benar digunakan.
Greener (1995) mengungkapkan bahwa sekitar 96 persen press release dibuang ke keranjang sampah. Beberapa alasan yang dikemukakan antara lain :
a.       Kurang relevan
b.      Disampaikan kepada pihak yang salah
c.       Kurang nilai berita
d.      Release terlalu terkesan menjual
Untuk itu sebelum menulis press release terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan ole PR yaitu :
a.       Relevansi
Yaitu kualitas yang harus dibangun pada tahap memilih publikasi yang cocok. Tidak ada alasan yang membenarkan seorang PR untuk mengirimkan press release kepada Arab News yang mengabarkan jenis pie baru yang berbahan baku babi atau mengirimkan release kepada Eskimo News bahwa perusahaan anda menjual kulkas. Materi release harus relevan bagi pembaca yang dipilih atau release yang dibuat akan masuk ke keranjang sampah.
b.      Nilai Pemberitaan
Agar release dimuat oleh media, maka cerita dalam release tersebut harus menarik perhatian pembaca. Memiliki relevansi langsung terhadap kepentingan mereka dan menyatakan sesuatu yang belum mereka ketahui.
c.       Gaya Menulis
Gaya menulis yang baik bukanlah sesuatu yang dimiliki dalam sekejap. Penulisan kreatif  bukan bakat yang mudah didapat pada masyarakat kita dan seni jurnalistik sangatlah sulit untuk dibangun. Untuk itu PR harus membiasakan diri untuk menulis. Ketekunan dalam menulis akan membentuk gaya tulisan PR yang menarik perhatian wartawan.
d.      Menjual
Menjual bukanlah sebuah kata yang bisa diungkapkan secara jelas kepada wartawan. Kebanyakan wartawan menolak staf penjualan dan pemasaran yang terlalu antusias. Pembicaraan pemasar pada umumnya terlalu melebih-lebihkan sesuatu. Karena itu jangan tergoda untuk memberikan seorang wartawan iklan, brosur, selebaran, alat promosi atau bahkan daftar harga yang terpisah.
Setelah mengetahui apa yang perlu dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam membuat press release, maka selanjutnya PR harus mengetahui apa yang harus dilakukan agar press release yang telah dibuat dapat dimuat oleh media.
Pertama, buatlah sesingkat mungkin. Cobalah untuk menyingkat seluruh cerita, paling banyak delapan paragraf bahkan kalau memungkinkan lebih sedikit dari itu. Jangan takut untuk memotong bagian-bagian yang tidak perlu serta pengulangan kata dan frase.
Kedua, pastikan bahwa inti cerita terdapat pada paragraph pertama. Paragraph pertama harus tidak lebih dari dua kalimat dan merupkan ringkasan dokumen sehingga wartawan tidak perlu membaca lebih jauh lagi untuk mengetahui apakah dia harus memuatnya atau tidak.
Ketiga, jika menggunakan bahasa Inggris maka gunakan bahasa Inggris yang sederhana dan sering dipakai. Pembaca akan menyukai pendekatan secara langsung karena lebih jelas dan mudah dimengerti. Hindari kata-kata yang panjang.
Keempat, perhatikan layout. Selalu cantumkan judul dan tanggal pada bagian atas. Selalu ketik dengan spasi satu setengah atau dua. Pakailah marjin yang lebar untuk memberi ruang catatan. Pastikan nomor telepon tertulis dengan jelas.
Kelima, gunakan kutipan untuk meningkatkan kredibilitas. Akan tetapi jangan gunkan di awal paragraf. Kutipan ditambahkan pada akhir paragraf.

1 komentar:

  1. I really impressed after read this because of some quality work and informative thoughts . I just wanna say thanks for the writer and wish you all the best for coming!. press release

    BalasHapus