Rabu, 22 Desember 2010

bagaimana PR membentuk reputasi?


Terdapat beberapa macam penelitian yang menunjukkan bagaimana cara mengetahui reputasi sebuah organisasi. Diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Karakose (2008) yang menggunakan dimensi kualitas produk, kualitas manajemen, performa finansial, lingkungan kerja, tanggung jawab sosial perusahaan, daya tarik emosi dan etika perusahaan untuk mengukur reputasi.
1.      Kualitas Jasa
Karakose (2008) menyatakan bahwa kualitas jasa merupakan salah satu elemen dalam mengukur reputasi. Konstruk kualitas jasa dapat dikonseptualisasikan dari kesan kualitas yang diterima konsumen dengan membandingkan harapan konsumen terhadap pelayanan yang akan diterima dengan pelayanan aktual yang diterima konsumen pasca pembelian (Hasan, 2008). Sebuah perusahaan dapat dinilai memiliki produk yang berkualitas baik ketika perusahaan tersebut mampu memenuhi harapan atau bahkan melampaui harapan konsumen. Sebaliknya jika perusahaan gagal dalam memenuhi harapan konsumen, maka perusahaan tersebut akan dinilai memiliki kualitas produk yang buruk.
2.      Kualitas Manajemen
Perusahaan adalah suatu sistem yang dibangun agar berbagai pihak dapat memberikan kontribusi berupa modal, keahlian dan tenaga demi manfaat bersama. Prinsip dasar bagi keberhasilan sebuah perusahaan adalah dengan manajemen berdasarkan tujuan, yaitu setiap anggota dari perusahaan memiliki pemahaman yang jelas terhadap tujuan dari kebersamaan mereka. Dolphin (2004) menyebutkan bahwa untuk memperoleh keunggulan bersaing yang nampak dari reputasi yang baik, tergantung pada bagaimana perusahaan tersebut mengelola manajemennya. Oleh karena itu agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai maka perusahaan memerlukan sistem manajemen yang baik.
3.      Kinerja Keuangan
Pengukuran kinerja secara pada umumnya adalah pengukuran kinerja yang berorientasi kepada bidang keuangan dan kemampuan untuk mendapatkan laba. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai kinerja yang baik kalau dalam laporan keuangannya mendapat keuntungan, sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kinerja keuangan sebuah perusahaan adalah pengukuran guna mengetahui sejauh mana sebuah perusahaan mendapatkan keuntungan dengan menggunakan aset yang dimiliki. Kinerja keuangan merupakan analisis data serta pengendalian bagi perusahaan. Selain itu makna kinerja keuangan juga digunakan untuk membandingkan neraca keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain pada jenis usaha yang sama.
Pengamatan terhadap kinerja keuangan perusahaan digunakan untuk melakukan perbaikan atas kegiatan operasional perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Sedang bagi investor, informasi mengenai performa finansial perusahaan dapat digunakan untuk menilai apakah investor tersebut perlu untuk mempertahankan investasi mereka di perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Selain itu pengamatan terhadap kinerja keuangan bermanfaat untuk memperlihatkan kepada investor, konsumen atau masyarakat umum bahwa perusahaan memiliki kredibilitas yang baik.
4.      Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan manajemen. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses  produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja yang memusatkan bagi karyawannya dapat meningkatkan kinerja. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja dan akhirnya menurunkan motivasi kerja karyawan.
Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksnakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama. Lebih jauh lagi lingkungan-lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien.
5.      Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Menurut Bank Dunia, tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility / CSR) adalah komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi dalam pengembangan ekonomi di kalangan pekerja, komunitas lokal, dan masyarakat pada umumnya guna meningkatkan kualitas hidup dimana komitmen tersebut menguntungkan baik bagi perusahaan maupun bagi masyarakat. Sementara itu World Council for Sustainable Development menyebut CSR sebagai mendeskripsikan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai komitmen yang berkesinambungan dalam dunia bisnis untuk bertindak etis dan berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi sementara meningkatkan kualitas hidup di tempat kerja dan keluarganya pada khususnya, dan komunitas lokal dan sosial pada umum (Ardana, 2008).
Menurut Unerman (2008) motivasi perusahaan dalam melaksanakan CSR seharusnya adalah untuk meminimalkan resiko reputasi perusahaan. Reputasi positif yang dimiliki oleh perusahaan merupakan intangible asset penting yang harus dilindungi dan dikembangkan dimana reputasi sendiri tidak hanya dinilai dari aspek finansial, namun termasuk seberapa baik penilaian stakeholders terhadap komitmen perusahaan dalam memenuhi harapan stakeholders tersebut. Untuk itu menjadikan CSR sebagai strategi bisnis yang inheren merupakan sebuah keharusan bagi perusahaan karena akan berimplikasi pada peningkatan reputasi perusahaan yang akan menjadi keunggulan kompetitif yang sulit ditiru oleh pesaing.
6.      Daya Tarik Emosional
Tjiptono (2007) menyatakan bahwa pertimbangan konsumen dalam memilih sebuah produk tidak hanya dilandasi oleh aspek fungsional dari suatu produk, namun aspek emosional berupa resiko sosial yaitu persepsi orang lain ketika konsumen menggunakan produk tertentu juga akan menjadi pertimbangan lain. Daya tarik emosional berhubungan dengan kebutuhan psikologis konsumen untuk membeli suatu produk. Banyak konsumen termotivasi untuk mengambil keputusan dan membeli suatu produk karena emosional dan perasaaan terhadap sebuah brand (merek) dapat menjadi lebih penting daripada pengetahuan terhadap produk tersebut.
Kertajaya (2004) menyatakan bahwa beberapa produk dengan kualitas, model, serta  features yang relatif sama, dapat memiliki kinerja yang berbeda di pasar. Persepsi yang berbeda muncul sebagai dampak dari merek yang berbeda yang dikomunikasikan kepada konsumen. Menurut Kertajaya (2004) merek merupakan nilai utama pemasaran. Jika situasi persaingan meningkat, peran pemasaran akan makin meningkat pula dan pada saat yang sama peran merek akan semakin penting.
Dengan demikian, merek saat ini tak hanya sekedar identitas suatu produk saja dan hanya sebagai pembeda dari produk pesaing, melainkan lebih dari itu, merek memiliki ikatan emosional istimewa yang tercipta antara konsumen dengan produsen. Pesaing dapat menawarkan produk yang serupa, namun tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama kepada konsumen.
7.      Etika Perusahaan
Etika adalah suatu cabang dari filosofi yang berkaitan dengan kebaikan (rightness) atau moralitas (kesusilaan) dari perilaku manusia. Dalam pengertian ini etika diartikan sebagai aturan-aturan yang tidak dapat dilanggar dari perilaku yang diterima masyarakat sebagai baik atau buruk. Sedangkan penentuan baik dan buruk adalah suatu masalah selalu berubah.
Etika dalam dunia bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dirumuskan sebuah pengertian mengenai etika perusahaan yaitu nilai-nilai yang menuntun perilaku setiap anggota organisasi perusahaan dalam mengambil keputusan atau dalam menghadapi masalah selama menjalankan bisnis perusahaan.
Etika perusahaan sangat penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholders dalam membuat keputusan-keputusan perusahaan dan dalam memecahkan persoalan perusahaan. Stakeholders adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan berpengaruh pada keputusan-keputusan perusahaan. Dengan demikian etika bisnis merupakan landasan penting dan harus diperhatikan, terutama dalam menciptakan dan melindungi reputasi perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar